zonatikus.com – Otoritas di Manila, Filipina, mengumumkan bahwa buronan mantan Wali Kota Filipina, Alice Guo, telah ditangkap oleh pihak berwenang di Indonesia pada Rabu (4/9/2024).
Guo, yang juga dikenal dengan nama China Guo Hua Ping, dituduh memiliki hubungan dengan sindikat kriminal China serta terlibat dalam pencucian uang lebih dari 100 juta peso atau sekitar Rp27,4 miliar.
Guo, yang menjadi buronan setelah menolak hadir dalam penyelidikan kongres di Filipina, mengklaim bahwa dirinya tidak bersalah dan menyebut tuduhan terhadapnya termasuk “jahat”.
Diketahui bahwa sebelumnya, Guo sempat menjabat sebagai Wali Kota Bamban di Provinsi Tarlac sebelum kabur dari negaranya.
Penangkapan di Indonesia
Menurut pernyataan dari Departemen Kehakiman Filipina, Guo saat ini berada dalam tahanan pihak berwenang di Indonesia.
Penangkapannya terjadi pada Rabu pagi di Kota Tangerang, sebagaimana dikonfirmasi oleh Biro Imigrasi dan Komisi Anti-Kejahatan Filipina.
Guo kabur dari Filipina pada Juli, setelah dipecat dari posisinya sebagai Wali Kota.
Ia dilaporkan melarikan diri ke Malaysia dan Singapura menggunakan paspor Filipina, sebelum akhirnya menuju Indonesia pada Agustus.
Penangkapan ini merupakan hasil kerja sama erat antara otoritas Indonesia dan Filipina.
Dalam konferensi pers, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memberikan peringatan keras bahwa upaya menghindari hukum akan sia-sia.
“Tangan hukum itu panjang dan akan menggapai Anda,” ujarnya.
Tudingan Pencucian Uang dan Hubungan dengan Sindikat
Guo dan 35 tersangka lainnya didakwa oleh Dewan Anti Pencucian Uang Filipina (AMLC) dengan tuduhan pencucian uang.
Mereka diduga melakukan pencucian uang senilai lebih dari 100 juta peso yang berasal dari berbagai aktivitas kriminal.
Tuduhan ini diajukan ke Departemen Kehakiman Filipina pada bulan lalu. Kasus Guo juga menarik perhatian karena keterkaitannya dengan sindikat kriminal China.
Hal ini menambah ketegangan di Filipina terkait aktivitas China, terutama dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan.
Penyelidikan terhadap Guo dimulai sejak Mei 2024, setelah penggerebekan di sebuah kasino di wilayah Bamban pada Maret.
Pejabat penegak hukum menemukan bahwa kasino tersebut diduga digunakan sebagai pusat penipuan, yang beroperasi di atas tanah yang dimiliki oleh Guo.
Proses Pemulangan dan Penegakan Hukum
Otoritas Filipina memastikan bahwa proses pemulangan Guo sedang diatur dan akan segera dilaksanakan.
Setelah dipulangkan, Guo akan diserahkan ke penegak hukum Filipina dan dihadapkan kepada Senat untuk menjawab tuduhan yang dilayangkan padanya.
Direktur Biro Investigasi Nasional Filipina, Jaime Santiago, menyatakan bahwa Guo bahkan sempat memotong pendek rambutnya sebagai upaya penyamaran.