zonatikus.com – Sebuah penelitian baru memperingatkan ancaman serius dari bakteri yang kebal terhadap obat-obatan. Para ahli menyebut bakteri ini sebagai “superbug”. Menurut studi ini, lebih dari 39 juta orang bisa meninggal karena infeksi yang sulit diobati sebelum tahun 2050. Golongan yang paling berisiko adalah orang-orang lanjut usia.
Tim peneliti dari berbagai negara mengumpulkan data dari 204 wilayah di dunia. Mereka mempelajari kematian akibat resistensi antimikroba (AMR) dari tahun 1990 sampai 2021. AMR terjadi ketika bakteri berubah sehingga obat-obatan biasa tidak lagi efektif melawannya.
Dr. Mohsen Naghavi, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa masalah ini sudah ada sejak lama dan terus bertambah parah. Pada tahun 2050, diperkirakan 1,91 juta orang per tahun akan meninggal langsung karena AMR. Angka ini naik dari 1,14 juta pada tahun 2021.
Ada kabar baik untuk anak-anak kecil. Kematian karena bakteri kebal obat pada anak di bawah 5 tahun menurun drastis. Dari 488.000 kasus di tahun 1990, turun menjadi 193.000 di tahun 2022. Penurunan ini berkat peningkatan program vaksinasi dan kebersihan.
Sayangnya, situasi berbeda terjadi pada orang tua. Kematian akibat AMR pada orang di atas 70 tahun naik 80% dalam 30 tahun terakhir. Bahkan, diperkirakan akan meningkat 146% pada tahun 2050, dari 512.353 menjadi 1,3 juta kasus.
Dr. Tomislav Me trovi , asisten profesor di University North, Kroasia, menjelaskan bahwa orang lanjut usia lebih rentan terhadap infeksi dan sering memerlukan perawatan rumah sakit yang lebih intensif. Selain itu, efektivitas vaksin pada orang tua cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Negara-negara yang paling terancam adalah India, Pakistan, Bangladesh, dan beberapa wilayah di Asia serta Afrika. Daerah-daerah ini sudah mengalami peningkatan AMR tertinggi.
Meski situasinya mengkhawatirkan, masih ada harapan. Para peneliti menekankan bahwa jutaan kematian di seluruh dunia dapat dicegah melalui pencegahan infeksi yang lebih baik, peningkatan akses ke layanan kesehatan, serta pengembangan antibiotik baru.
Para pemimpin dunia akan bertemu di New York untuk membahas masalah ini. Mereka berharap bisa mengurangi kematian akibat AMR sebanyak 10% pada tahun 2030.